Zawjati

Jumat, 24 Mei 2013

Fenomena Mencengangkan
Fenomena seks bebas di kalangan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Gambaran maraknya budaya permisifisme dan hedonisme ini dapat kita lihat dari hasil penelitianSynovate di empat kota; Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya (lihat Republika, edisi 11 Maret 2006).
Dari 450 responden putra-putri usia 15-24 tahun kita menemukan kenyataan yang sangat mencengangkan. Robby Susatyo—Manager Director Synovate—mengemukakan data berikut ini:
1.    Sekitar 16 % remaja di empat kota itu mengaku sudah berhubungan intim saat berusia antara 13-15 tahun.
2.    44 % responden lainnya mengaku mulai ‘mencicipi’ seks sejak usia 16-18 tahun. Sampai disini kita dapat menghitung bahwa 50 % responden mengaku telah berhubungan seks saat mereka belum lagi lepas akil baligh.
3.    Sekitar 35 % responden mengaku mengenal seks pertama kali dari film porno. Sisanya mengaku mengetahui seks dari pengalaman sesama teman.
4.    40 % responden mengaku pertama kali melakukan hubungan seks di rumah mereka; 26 % mengaku senang melakukannya di tempat kos; 26 % lainnya senang melakukannya di kamar hotel.
Sangat memprihatinkan. Inilah yang terjadi pada sebagian remaja. Kita tidak tahu persis fakta sesungguhnya; mungkin jumlahnya lebih sedikit, mungkin juga lebih besar.
Pertanyaannya adalah, apa yang mesti kita lakukan? Menurut saya, tidak ada pilihan lain, kecuali dengan berusaha menegakkan dan menjungjung tinggi akhlak Islam. Dan untuk itu setiap kita hendaknya merasa bertanggung jawab untuk mewujudkannya.
Rambu-rambu Islam tentang pergaulan
Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama mulia ini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup tenteram dan teratur.
Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita. Berikut rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh setiap muslim agar mereka terhindar dari perbuatan zina yang tercela:
Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara berlebihan. Dengan kata lain hendaknya dihindarkan berpandangan mata secara bebas. Perhatikanlah firman Allah berikut ini, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman; hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih baik bagi mereka…katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman; hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya…” (QS. 24: 30-31).
Awal dorongan syahwat adalah dengan melihat. Maka jagalah kedua biji mata ini agar terhindar dari tipu daya syaithan. Tentang hal ini Rasulullah bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada wanita yang bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu (halal) bagimu, tetapi tidak yang kedua!” (HR. Abu Daud).
Kedua, hendaknya setiap muslim menjaga auratnya masing-masing dengan cara berbusana islami agar terhindar dari fitnah. Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman, “…dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…” (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi pun menegaskan sebuah tata krama yang harus diperhatikan, beliau bersabda: “Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim)
Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina (QS. 17: 32) misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram. Nabi bersabda,“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan (HR. Ahmad).
Keempat, menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa ‘membangkitkan selera’. Arahan mengenai hal ini kita temukan dalam firman Allah, “Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara hingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf.” (QS. 33: 31)
Berkaitan dengan suara perempuan Ibnu Katsir menyatakan, “Perempuan dilarang berbicara dengan laki-laki asing (non mahram) dengan ucapan lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya.” (Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3)
Kelima, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan tangan sebagaimana dicontohkan Nabi saw, “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita.” (HR. Malik, Tirmizi dan Nasa’i).
Dalam keterangan lain disebutkan, “Tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hal ini dilakukan Nabi tentu saja untuk memberikan teladan kepada umatnya agar melakukan tindakan preventif sebagai upaya penjagaan hati dari bisikan syaithan. Wallahu a’lam.
Selain dua hadits di atas ada pernyataan Nabi yang demikian tegas dalam hal ini, bekiau bersabda: “Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan jarum dari besi daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani).
Keenam, hendaknya tidak melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria dengan wanita dalam satu tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, “Rasulullah saw pernah keluar dari masjid dan pada saat itu bercampur baur laki-laki dan wanita di jalan, maka beliau berkata: “Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan untuk kalian bagian tengah jalan; bagian kalian adalah pinggir jalan (HR. Abu Dawud).
Selain itu Ibnu Umar berkata, “Rasulullah melarang laki-laki berjalan diantara dua wanita.” (HR. Abu Daud).
Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa pria dan wanita memang harus menjaga batasan dalam pergaulan. Dengan begitu akan terhindarlah hal-hal yang tidak diharapkan.
Tapi nampaknya rambu-rambu pergaulan ini belum sepenuhnya difahami oleh sebagian orang. Karena itu menjadi tanggung jawab kita menasehati mereka dengan baik. Tentu saja ini harus kita awali dari diri kita masing-masing.
LANGKAH-LANGKAH MEMINIMALISIR DOSA

Fakta di lapanganlah yang membuat penulis tergugah untuk memberikan solusi, dengan harapan dapat bermanfaat. Di lingkungan kampus pada umumnya pergaulan putra putri sudah menjadi tradisi, beraneka ragam corak pergaulan yang ada didalam lembaga yang katanya jenjang pendidikan tertinggi, tapi sayangnya terdapat sekularisme pendidikan (memisahkan nilai-nilai agama dan pendidikan). Ironisnya mereka yang berlatar belakang pendidikan agama sekalipun terungkap alasan yang menurut penulis tidak layak dijadikan acuan. Mereka berargumen “Pergaulan Putra Putri Sebagai Ikatan Persaudaraan Atau Silaturrahim”, atas dasar islam yang manakah argumen mereka..??
Allah SWT berfirman:
وَلاَ تَقُولُواْ لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَـذَا حَلاَلٌ وَهَـذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُواْ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, ‘Ini halal dan ini haram,’ untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung.” (QS. An-Nahl [16]: 116)
Pada umumnya, perbuatan menghalalkan yang haram lahir dari mereka yang cenderung selalu mengikuti nafsu syahwatnya, sedangkan tindakan mengharamkan yang halal muncul dari orang-orang yang tampak keshalihan pada mereka namun mereka bersikap kaku karena kecemburuan (ghirah) mereka yang sangat terhadap agama.
Kedua sikap tersebut tentu bukan merupakan sikap yang benar. Bahkan keduanya termasuk dalam hal menuruti hawa nafsu. Hanya saja, yang pertama terkait dengan nafsu syahwat, sedangkan yang kedua terkait dengan nafsu berlebih-lebihan dalam agama. Yang benar adalah sikap pertengahan, yakni menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram serta melapangkan apa yang telah Allah lapangkan bagi manusia. Namun sayangnya, sungguh sedikit orang yang bersikap demikian.
Menurut hemat penulis, langkah paling tepat untuk meminimalisir dosa adalah mengakui dengan sepenuh hati bahwa perbuatan itu dosa, dengan alasan hanya mendapatkan satu dosa yaitu melakukan perbuatan tersebut, coba kita bandingkan jika kita mengatakan pergaulan putra putri itu halal kita akan terkena dua dosa sekaligus, pertama dosa menghalalkan yang sudah jelas keharamannya, kedua, dosa melakukannya. Contoh : Pergaulan dalam dunia kampus tetaplah dosa.
Selain itu penulis memberikan alternatif, seharusnya mahasiswa yang belum bisa lepas dari pergaulan tersebut hendaknya memasukkan nilai-nilai islam, setidaknya meski sebagai pelaku kejahatan tapi dapat memberi kemanfaatan bagi yang lain.
قُلْ أَرَأَيْتُم مَّا أَنزَلَ اللّهُ لَكُم مِّن رِّزْقٍ فَجَعَلْتُم مِّنْهُ حَرَاماً وَحَلاَلاً قُلْ آللّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللّهِ تَفْتَرُونَ، وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَشْكُرُونَ
Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.’ Katakanlah: ‘Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan (kedustaan) terhadap Allah?’ Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.” (QS. Yūnus [10]: 59-60)
Semoga Allah senantiasa membimbing kita dan menjauhkannya dari perbuatan tercela dan perbuatan yang tidak terpuji. Amin.
By: Ahmad Supriyadi


Minggu, 19 Mei 2013

CIRI-CIRI WANITA YANG TEPAT DIJADIKAN ISTRI
 Pria mana yang tak ingin memiliki pendamping hidup yang baik dan mencintai keluarga nantinya. Hampir sebagian besar pria ingin memiliki seorang pendamping hidup yang tepat. Wanita diharapkan untuk bisa menjadi sosok yang bisa mencintai keluarga dan selalu mendukung suami serta anak-anaknya. Wanita yang tepat juga harus bisa membuat pasangannya tumbuh menjadi pria yang lebih baik. Ketahuilah bahwa banyak pria yang mengalami kegagalan hubungan atau rumah tangga akibat terlalu cepat memilih, jatuh cinta, dan tertarik pada seorang wanita. Mereka tidak berpikir panjang apakah wanita itu pantas atau teat untuknya atau tidak. Untuk menghindari kegagalan hubungan itu, pria disarankan untuk memilih wanita yang tepat atau pantas dijadikan pendamping hidup. Berikut ciri-ciri wanita yang tepat dijadikan istri:
I.          Memiliki kecantikan luar dan dalam Nampak dari luar si wanita bukanlah seperti Kate Middleton atau Victoria Beckham, akan tetapi si dia terlihat cantik dengan caranya sendiri. Selain itu, wanita yang tepat dijadikan pendamping hidup juga harus memiliki kesederhanaan dan keramahan. Anda juga bisa mengamati sikapnya, apakah sosoknya memiliki kepribadian yang inspiraatif atau tidak.
II.       . Menghormati orang lain Wanita yang baik dan tepat untuk dijadikan istri juga harus memiliki rasa hormat pada orang lain. Jika si dia sudah menghormati Anda, maka secara tidak langsung dirinya juga akan menghormati pasangan hidupnya. Pria merupakan seorang pemimpin dan wanita sebagai pendamping harus menaruh respek kepadanya.
III.    Tampil sederhana Wanita yang sederhana yaitu dirinya bisa memilih untuk tampil menarik secara bijak dan tak  berlebihan. Si wanita bukanlah tipe orang yang membutuhkan perawatan tinggi, tidak rewel masalah kecantikan, dan mau tampil cantik dengan apa yang dimilikinya. Wanita yang mau tampil dengan keserhanaan itu tentunya sangat tepat untuk dijadikan istri.
IV.    Setia Wanita yang baik dan tepat untuk dijadikan istri juga harus setia kepada pasangannya. Di saat suka dan duka, wanita akan selalu mendukung pasangannya. Selain itu, wanita yang setia juga akan tetap mendampingi pasangannya  untuk menghadapi masalah bersama-sama.
V.       Percaya diri Ia bukanlah kebanyakan wanita yang menyakiti dirinya sendiri dan menderita karena berusaha untuk menjadi tampil cantik layaknya seorang artis. Wanita yang percaya diri ini mencintai ketidaksempurnaannya dengan cara yang sempurna. Ia bangga menjadi dirinya sendiri dan bisa hidup bersama seseorang yang dicintainya.
VI.    Mandiri Wanita mandiri adalah sosok yang bisa berdiri dengan kedua kakinya dan melangkah sendiri saat Anda tak bisa mendampinginya. Misalnya, Anda berhalangan untuk menjemput ke kantornya. Lalu, wanita itu akan bisa menerimanya dan mau mandiri.
VII. Tidak mencintai harta dan status sosial Saat ini, uang merupakan sesuatu yang memiliki daya tarik yang luar biasa. Uang bisa membeli kedudukan, otoritas, bahkan cinta. Namun saat memilih pendamping hidup, Anda harus berhati-hati menilai wanita. Jangan sampai wanita itu mencintai Anda hanya karena harta dan status sosial saja. Wanita yang baik tidak akan menaruh cintanya pada harta yang Anda miliki karena ia sudah memiliki sesuatu yang bernilai dari uang yaitu Anda.
VIII.   Bisa masuk ke dalam kehidupan Anda Wanita yang tepat dan pantas untuk dijadikan istri juga harus bisa mengenal dan bergaul baik dengan teman-teman Anda. Selain itu, ia juga bisa mengenal keluarga Anda dengan baik, membantu ibu menyiapkan makanan, berpergian bersama keluarga dan lain sebagainya. Jika si wanita sudah bersikap dan merasa nyaman dengan itu, maka ia bisa menjadi sosok yang tepat untuk dijadikan istri.
IX.    Mengetahui kapan untuk berbicara dan diam Ia tahu mana yang boleh diceritakan dan mana yang tidak kepada teman-temannya. Ia juga tidak suka bergosip mengenai hal buruk tentang Anda dan hubungan. Selain itu, ia juga tahu kapan harus  berbicara dan mendengarkan perkataan Anda.
X.       Taat beragama Agama merupakan salah satu pegangan hidup untuk seseorang. Taat pada agama juga menunjukkan bahwa si wanita juga akan taat kepada pasangannya. Namun, bukan berarti Anda bisa semena-mena dan menyuruh si wanita untuk menuruti apa yang diinginkan.
Itulah 10 ciri wanita yang tepat dijadikan istri. Ciri-ciri tersebut bisa Anda lihat saat si wanita memperlakukan Anda dan orang lain. Jika si wanita memiliki 10 ciri tersebut, maka Anda bisa jadikan sebagai istri. Ketahuilah bahwa seorang wanita yang baik itu mau menemani pasangannya di saat suka dan duka. Jika sudah begitu, maka kehidupan keluarga nantinya akan selalu harmonis.


Sabtu, 18 Mei 2013


Berikut beberapa riset yang menguak manfaat rokok bagi kesehatan manusia. Saya bukan seorang dokter atau peneliti bidang kesehatan, jadi pembahasan ilmiah tentang isi warta ini bisa diperdebatkan oleh para pakar sendiri. 1. Merokok Mengurangi Resiko ParkinsonBanyak bukti yang menunjukkan bahwa merokok melawan penyakit Parkinson. Sebuah penelitian terbaru menambah kuat bukti sebelumnya yang melaporkan bahwa merokok dapat melindungi manusia dari penyakit Parkinson.  Secara khusus, penelitian baru tersebut menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson.  Artinya, efek perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya.Studi lain mengenai pengaruh positif merokok terhadap Parkinson Desease (PD) adalah sebuah penelitian terhadap 113 pasangan kembar laki-laki. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Tanner terus melihat perbedaan yang signifikan ketika dosis dihitung sampai 10 atau 20 tahun sebelum diagnosis.  Mereka menyimpulkan bahwa temuan ini menyangkal pernyataan bahwa orang yang merokok cenderung memiliki PD. [3] Masih banyak penelitian yang lainnya mengenai kebiasaan merokok yang berguna melawan Parkinson. 2. Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan strokePenelitian besar menunjukkan manfaat lain merokok, yakni manfaat terhadap restenosis atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas, seperti pembuluh darah ke jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke)  Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat.Penelitian lain menyebutkan krbon mnoksida dapat mengurangi serangan jantung dan stroke.  Karbon monoksida merupakan produk sampingan dari asap tembakau.  Sebuah laporan menunjukkan tingkat sangat rendah dari karbon monoksida dapat membantu para korban serangan jantung dan stroke.  Karbon monoksida menghambat pembekuan darah, sehingga melarutkan gumpalan berbahaya di pembuluh arteri.  Para peneliti memfokuskan pada kemiripan yang dekat antara karbon monoksida dengan oksida nitrat yang menjaga pembuluh darah tetap melebar dan mencegah penumpukan sel darah putih.  Baru-baru ini oksida nitrat telah ditingkatkan statusnya dari polutan udara biasa menjadi penghubung fisiologis terpenting kedua secara internal.  Oleh karena itu tidak akan mengherankan kalau karbon monoksida secara paradoks dapat menyelamatkan paru-paru dari cedera akibat penyumbatan pembuluh darah ke jantung (cardiovascular blockage). 3. Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parahDulu disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua permasalahan penyakit gigi dan mulut.  Padahal sebuah studi menunjukkan bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih rendah terhadap penyakit gusi.
4. Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnyaSebuah studi dari dua generasi penduduk Swedia menunjukkan dalam analisis multi variasi, beberapa anak dari para ibu yang merokok sedikitnya 15 batang sehari cenderung memiliki peluang yang lebih rendah untuk menderita alergi rhino-conjunctivitis, asma alergi, eksim atopik dan alergi makanan, dibandingkan dengan anak-anak dari para ibu yang tidak pernah merokok.  Anak-anak dari ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari memiliki kecenderungan yang sama. 5. Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC)Suatu hari Nikotin mungkin menjadi alternatif yang mengejutkan sebagai obat TBC yang susah diobati, kata seorang peneliti dari University of Central Florida (UCF).  Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja, kata Saleh Naser, seorang profesor mikrobiologi dan biologi molekuler di UCF. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok. 6. Merokok mencegah kanker kulit yang langkaSeorang peneliti pada National Cancer Institute berpendapat bahwa merokok dapat mencegah pengembangan kanker kulit yang menimpa terutama orang tua di Mediterania wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel.  Bukan berarti merokok disarankan untuk populasi itu, kata Dr James Goedert, namun yang penting adalah merokok tembakau dapat membantu untuk mencegah kanker yang langka bentuk. Dan ini adalah sebuah pengakuan dari peneliti di National Cancer Institute bahwa ada manfaat dari rokok. 7. Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudaraSebuah penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer Institute (20 Mei 1998) melaporkan bahwa pembawa mutasi gen tertentu (yang cenderung sebagai pembawa kanker payudara), yang merokok selama lebih dari 4 pak tahun (yaitu, jumlah pak per hari dikalikan dengan jumlah lamanya tahun merokok) menurut statistik ternyata mengalami penurunan signifikan sebesar 54 persen dalam insiden kanker payudara bila dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok.  Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa penurunan insiden melebihi ambang 50 persen. 8. Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besarNikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama melalui pelepasan nitrat oksida, dalam kasus ulcerative colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan merokok) terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif. 9. Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down SyndromeSebuah penelitian mengenai pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5 mg jaringan kulit implan, dibandingkan dengan plasebo (obat kontrol), pada kinerja kognitif pada lima orang dewasa dengan gangguan.  Perbaikan kemungkinan berhubungan dengan perhatian dan pengolahan informasi yang terlihat pada pasien Down Syndrom dibandingkan dengan kontrol kesehatannya.